Tahun 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat 15,5 Juta masyarakat Indonesia menderita Penyakit jantung. Kematian akibat penyakit jantung menempati posisi teratas di tingkat Dunia maupun Indonesia, dengan perkiraan satu dari tiga orang tutup usia karena penyakit ini.
Menurut data yang dikeluarkan oleh RSUD Kanjuruhan pada tahun 2024, 9.000 jiwa di Kabupaten Malang menderita Penyakit Jantung (Sumber: Radar Malang). Karena jumlah penderita penyakit jantung terbilang fluktuatif, Kabupaten Malang menginisiasi adanya senam jantung sehat dan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk mengirimkan perwakilan guna mengikuti pelatihan di Kabupaten.
Wahana Situs Sekaran menjadi tempat senam jantung sehat yang kini rutin dilaksanakan seminggu sekali di hari Minggu oleh Desa Sekarpuro. Kegiatan ini menjadi momen yang bukan hanya menyehatkan, tetapi mempererat kebersamaan antar masyarakat.
Senam Jantung menjadi pilihan karena memberikan banyak kebermanfaatan seperti menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan kinerja jantung, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi stress, meningkatkan daya tahan tubuh, dan banyak lagi. Dari kegiatan sederhana ini, pemerintah desa berharap masyarakat Sekarpuro dapat merasakan manfaat dan semakin sadar akan pentingnya pola hidup sehat.
Senam Jantung Sehat di Desa Sekarpuro pada tanggal 13 Juli 2025Senam Jantung Sehat di Desa Sekarpuro pada tanggal 20 Juli 2025
Minggu pagi, 20 Juli 2025, Masjid Al-Anwar di Dusun Sawojajar 2, di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, dipenuhi ratusan warga yang datang sebelum fajar. Mereka hadir untuk mengikuti kegiatan Subuh Keliling (Suling) program rutin dari Bupati Malang yang menggabungkan ibadah, silaturahmi, dan pelayanan publik langsung di tengah masyarakat. Kegiatan dimulai dengan sholat subuh berjamaah yang diikuti oleh Bupati dan jajarannya bersama warga. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan berbagai layanan gratis, mulai dari bantuan sembako, pemeriksaan kesehatan, hingga pelayanan administrasi seperti Dukcapil, SIM, KUA, dan layanan Disperindag. Semua dilakukan di satu tempat, secara langsung, dan tanpa dipungut biaya.
“Suling bukan hanya tentang ibadah subuh berjamaah, tapi juga bentuk kedekatan pemerintah dengan masyarakat,” ujar Pak Bambang, salah satu penyelenggara kegiatan Suling. Ia menilai kehadiran langsung Bupati membuat masyarakat merasa lebih diperhatikan dan didengar. Hal serupa disampaikan oleh Pak Narno, warga lainnya. Menurutnya, kegiatan ini membawa suasana yang berbeda karena pemimpin daerah turun langsung ke lapangan dan menyaksikan kondisi masyarakat secara nyata. “Biasanya masyarakat harus ke kantor pelayanan, tapi hari ini semua dibawa ke sini. Ini sangat membantu,” tuturnya. Kegiatan Suling sendiri bukan hal baru. Selama dua tahun terakhir, program ini sudah berjalan sebanyak 140 kali di berbagai wilayah Kabupaten Malang. Kecamatan Pakis sudah tiga kali menjadi lokasi kegiatan, dan kali ini merupakan yang pertama di Masjid Al-Anwar.
Program ini merupakan inisiatif langsung dari Bupati Kabupaten Malang. Biasanya dilaksanakan setiap Jumat pagi, namun apabila ada kendala jadwal, pelaksanaan dialihkan ke hari Minggu seperti yang terjadi kali ini. Meski begitu, antusiasme warga tetap tinggi. Sekitar 1.500 orang hadir memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan. Kegiatan Suling memberikan nuansa baru dalam pelayanan publik. Selain memperkuat nilai religius, kegiatan ini juga membuka ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang interaksi dan pelayanan yang humanis. Dengan pendekatan yang sederhana namun berdampak besar, Suling menjadi jembatan antara pemerintah dan warga. Program ini menunjukkan bahwa pelayanan publik bisa dilakukan dengan cara yang lebih dekat, langsung, dan menyentuh kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Pelaksanaan sholat subuh bersama Bupati Kabupaten Malang di acara Subuh Keliling pada tanggal 20 Juli 2025.Bupati Kabupaten Malang, Bapak Drs. H. M. Sanusi, M.M. Berkeliling memastikan jalannya pos-pos pelayanan yang disediakan di acara Subuh Keliling pada tanggal 20 Juli 2025.Serah terima berkas Administrasi Kependudukan dari Bapak Bupati Kabupaten Malang, kepada salah satu warga Desa Sekarpuro.
Tradisi Suroan merupakan salah satu kegiatan budaya dan keagamaan yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sekarpuro. Pada tahun ini, kegiatan tersebut diselenggarakan pada Jumat, 27 Juni 2025 di wilayah Sekaran dan 11 Juli 2025 di wilayah Wiyagan.
Acara ini diawali dengan kegiatan istighosah serta pembacaan doa-doa bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus penghormatan kepada para leluhur yang telah memakmurkan Desa Sekarpuro. Doa-doa dipanjatkan dengan khidmat oleh seluruh peserta yang hadir sehingga tercipta suasana religius dan penuh kebersamaan.
Setelah rangkaian doa selesai, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama secara sederhana. Momen ini menjadi simbol rasa syukur warga, serta mempererat tali silaturahmi antar warga dalam suasana yang hangat dan penuh makna. Tradisi ini tidak hanya menjadi wadah spiritual, tetapi juga menjadi bentuk nyata pelestarian kearifan lokal dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Sekarpuro.
Suroan di Situs Sekaran pada tanggal 27 Juni 2025Suroan di Dusun Wiyagan pada tanggal 11 Juli 2025
Pada Sabtu, 5 Juli 2025, mahasiswa KKN FIA UB Kelompok 26 menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Literasi Keuangan Digital bagi UMKM yang bertempat di Balai Desa Sekarpuro. Pada kegiatan ini, Mahasiswa FIA UB berkesempatan untuk mengundang salah satu pemateri yang memiliki keahlian pada bidang keuangan digital yaitu kak Haya Ailiya Fitarakhman. Sosialisasi ini diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi usaha dan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap sistem keuangan modern.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital melalui pengenalan berbagai metode pembayaran non-tunai yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Salah satu materi utama yang dibahas adalah penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran yang praktis, aman, dan efisien.
Selain membahas QRIS, kegiatan ini juga mencakup edukasi mengenai pembayaran tagihan secara digital, khususnya pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pemateri menjelaskan cara melakukan pembayaran PBB melalui aplikasi GoPay, mulai dari pencarian layanan, memasukkan data tagihan, hingga proses transaksi. Penjelasan ini diberikan untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban administrasi secara mandiri dan efisien.
Pada Rabu, 2 Juli 2025, Pemerintah Desa Sekarpuro menyelenggarakan kegiatan penyambutan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Kelompok 26 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Sekarpuro dan menjadi momentum awal kerja sama antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam rangka mendukung pembangunan berbasis edukasi dan pemberdayaan masyarakat.
Acara penyambutan dihadiri oleh Perangkat Desa Sekarpuro, Babinsa, Ibu Ketua TP PKK, serta berbagai lapisan masyarakat lainnya. Kehadiran mereka mencerminkan dukungan penuh terhadap program KKN sebagai sarana pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN FIA UB Kelompok 26 melakukan pemaparan terkait program kerja yang akan dilaksanakan selama satu bulan ke depan di Desa Sekarpuro. Program-program tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan desa dengan pendekatan partisipatif, mencakup bidang sosial, administrasi, edukasi digital, pelestarian budaya, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penyambutan ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan, tetapi juga menandai awal dari proses kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat.
Foto bersama dengan para hadirindalam Acara Penyambutan Kelompok KKN