Kepala Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Sulirmanto bersyukur, telah ditemukannya situs di Dusun Sekaran.

Hal itu sejalan dengan keinginan dia yang ingin membuat tempat wisata di lokasi tersebut.

Saat dijumpai SURYAMALANG.COM (grup TribunJatim.com) pada Selasa (19/3), Sulirmanto mengaku, sudah jauh-jauh hari dirinya ingin menjadikan daerah tersebut sebagai tempat wisata.

Bahkan, sebelum ditemukannya Situs Sekaran beberapa minggu belakangan ini.

“Dusun Sekaran ini termasuk daerah yang tertinggal di Sekarpuro. Semenjak saya menjadi Kades, memang daerah ini ingin kami majukan, terutama dari sektor perekonomian warga,” ujarnya.

Kata Sulirmanto, Dusun Sekaran ini memiliki potensi untuk dijadikan tempat wisata.

Hal itu didukung dengan adanya sumber air yang melimpah di daerah tersebut.

“Nanti, kami ingin membangun sebuah kolam renang di samping sumber air yang berada di bibir Sungai Amprong. Sedangkan di Situs Sekaran ini nanti kami ingin banguna sebuah taman agar terlihat asri,” ucapnya.

Sulirmanto berharap kepada pemerintah agar melindungi dan melestarikan pengembangan Desa Sekarpuro yang mempunyai potensi wisata.

“Setelah esvakasi ini selesai, kami ingin mengajak seluruh warga di Dusun Sekaran ini untuk kerja bakti. Terutama di sekitaran sumber air yang berada di Sungai Amprong,” ucapnya.

Kini, setelah dilakukan esvakasi oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, warga Dusun Sekaran mulai memberikan akses jalan kepada para warga yang ingin berkunjung Situs Sekaran.

Di sana juga telah disediakan tempat parkir oleh warga dengan tarif Rp 2.000.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Posyandu Desa Sekarpuro, Hariyani menganggap langkah yang dilakukan oleh Kades adalah hal yang tepat.

Untuk itu, dirinya telah menyiapkan beberapa program kepada para ibu-ibu se-Desa Sekarpuro dalam menyambut kedatangan para tamu nanti.

“Kedatangan kami kemari selain untuk melihat bentuk situs yang ada, juga bertujuan agar para ibu-ibu ini tahu. Bahwa di sini telah ditemukan situs. Ini adalah potensi yang harus kami kembangkan,” ujar Hariyani yang akrab di sapa Bu Kokoh ini.

Rencananya, Bu Kokoh akan membangun ekonomi kerakyatan di Dusun Sekaran dengan menggandengan para ibu-ibu PKK.

Upayanya ialah dengan membuat souvenir, membuat produk cindera mata dan membangun warung-warung yang ada di sekitaran Situs Sekaran.

“Pada intinya ini adalah rencana kami bersama. Dengan upaya itulah kami bisa memberdayakan masyarakat sekitar sini dengan membangun ekonomi kerakyatan. Semoga pemerintah bisa mendengar aspirasi dari kami, agar situs ini nantinya bisa dilestarikan lagi dan dibangun sebuah tempat wisata,” tandasnya.

Sumber: TribunJatim.com

One Response

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *